AUD/USD naik mendekati 0,6600 setelah taruhan terhadap sikap dovish RBA mereda akibat inflasi Australia yang persisten. Sementara itu, pelemahan pasar tenaga kerja AS meningkatkan spekulasi pemotongan suku bunga The Fed.
Pasangan mata uang AUD/USD bergerak lebih tinggi pada perdagangan Jumat (3/10/2025), mendekati level 0,6600, didorong oleh menguatnya dolar Australia di tengah berkurangnya spekulasi bahwa Reserve Bank of Australia (RBA) akan mengambil sikap dovish dalam pertemuan kebijakan November mendatang.
Sementara itu, dolar AS (USD) masih berada di bawah tekanan akibat penutupan sebagian pemerintah federal Amerika Serikat serta tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja, yang memicu spekulasi semakin besar mengenai pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Tekanan Inflasi Membuat RBA Lebih Hati-Hati
Menurut data terbaru, para pedagang memangkas taruhan bahwa RBA akan memangkas Official Cash Rate (OCR) pada bulan November. Kontrak berjangka menunjukkan probabilitas sekitar 45% bahwa bank sentral Australia akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin.
Namun, tekanan inflasi yang terus bertahan membuat langkah ini diragukan. Dalam konferensi pers setelah pertemuan akhir September, Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan bahwa meskipun inflasi tidak melonjak tajam, data Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan sedikit lebih tinggi dari perkiraan. Hal ini menjadi alasan bagi RBA untuk menahan diri agar tidak tergesa-gesa mengambil langkah dovish.
Sejalan dengan itu, analis dari ANZ Bank juga merevisi pandangan mereka, dengan menyatakan bahwa kemungkinan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat lebih kecil dibandingkan perkiraan sebelumnya.
USD Tertekan oleh Shutdown Pemerintah AS dan Pasar Tenaga Kerja
Di sisi lain, dolar AS masih menghadapi tekanan akibat dua faktor utama:
- Shutdown Pemerintah AS
Penutupan sebagian pemerintah federal mengakibatkan terhentinya publikasi sejumlah data ekonomi penting. Salah satunya adalah Nonfarm Payrolls (NFP) September yang seharusnya dirilis pada Jumat, namun ditunda hingga pendanaan pemerintah kembali tersedia. - Pelemahan Pasar Tenaga Kerja
Permintaan pekerjaan di AS menunjukkan tanda-tanda pendinginan. Kondisi ini menambah spekulasi bahwa The Fed mungkin harus menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Menurut FedWatch Tool CME, hampir seluruh pelaku pasar kini memperhitungkan peluang besar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Oktober. Tidak hanya itu, peluang pemangkasan dengan jumlah yang sama pada Desember mencapai sekitar 87%, menunjukkan ekspektasi kuat terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar.
AUD/USD Mendapat Dukungan dari Perbedaan Ekspektasi Kebijakan
Menguatnya AUD/USD menuju level 0,6600–0,6605 pada sesi Eropa tidak lepas dari perbedaan prospek kebijakan moneter antara RBA dan The Fed.
- Di Australia, inflasi yang persisten membuat RBA cenderung menunda pemotongan suku bunga, sehingga menjaga kekuatan dolar Australia.
- Di Amerika Serikat, data ekonomi yang melemah justru mendorong pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih cepat, yang menekan dolar AS.
Kombinasi faktor ini menciptakan dorongan positif bagi AUD/USD.
Pandangan Pasar dan Prospek Ke Depan
Ke depan, pergerakan AUD/USD akan dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci:
- Data Inflasi Australia
Jika inflasi tetap tinggi, RBA akan semakin berhati-hati, yang bisa mendukung AUD. Namun, jika inflasi mulai melunak, peluang pemotongan suku bunga akan meningkat. - Situasi Politik dan Ekonomi AS
Lamanya shutdown pemerintah AS bisa memperburuk kepercayaan investor, terutama jika berdampak pada rilis data ekonomi penting lainnya. - Kebijakan The Fed
Setiap pernyataan pejabat The Fed dan data baru dari pasar tenaga kerja akan diperhatikan secara seksama oleh pelaku pasar. Semakin besar tekanan pada pasar tenaga kerja, semakin kuat ekspektasi terhadap kebijakan dovish.
AUD/USD dalam Jalur Penguatan Hati-Hati
Pasangan AUD/USD menunjukkan penguatan mendekati 0,6600, didukung oleh berkurangnya ekspektasi dovish terhadap RBA akibat inflasi yang masih tinggi. Di sisi lain, dolar AS terbebani oleh ketidakpastian politik akibat shutdown pemerintah serta pelemahan pasar tenaga kerja yang membuka peluang pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.
Dengan kondisi ini, investor perlu mencermati perkembangan data inflasi Australia, arah kebijakan RBA, serta dinamika ekonomi AS yang masih rapuh. Jika tren ini berlanjut, AUD/USD berpotensi menembus resistance berikutnya di atas 0,6600, meskipun volatilitas tetap tinggi di tengah ketidakpastian global.
One thought on “AUD/USD Menguat ke 0,6600, Taruhan Dovish RBA Mereda Sementara The Fed Hadapi Tekanan”