Valas Hari Ini 13 Oktober: Ancaman Tarif 100% Trump Guncang Dolar AS, Emas Tembus Puncak Baru

Dolar AS terguncang setelah Donald Trump mengumumkan tarif 100% atas impor dari Tiongkok. Sementara itu, emas dunia mencatat rekor baru…
1 Min Read 0 8

Dolar AS terguncang setelah Donald Trump mengumumkan tarif 100% atas impor dari Tiongkok. Sementara itu, emas dunia mencatat rekor baru di atas $4.070 karena investor beralih ke aset aman. Simak analisis lengkap pergerakan valas hari ini, 13 Oktober 2025.

Valas Hari Ini: Ketegangan AS–China Tekan USD, Emas Melesat di Tengah Risiko Global

Pasar keuangan global memulai minggu ini dengan kewaspadaan tinggi menyusul pengumuman mengejutkan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengancam akan menerapkan tarif 100% terhadap impor Tiongkok mulai 1 November 2025. Sentimen risiko pun melonjak, menekan Dolar AS (USD) dan mendorong harga emas ke level tertinggi baru sepanjang masa.

Trump, melalui akun Truth Social, menuduh Tiongkok mengambil langkah “sangat agresif” dalam perdagangan internasional dengan memperluas kontrol ekspor terhadap sejumlah produk utama, termasuk mineral penting dan bahan manufaktur strategis. Sebagai respons, ia menyatakan bahwa AS tidak akan tinggal diam dan siap menaikkan bea masuk secara drastis.

“Mulai 1 November, Amerika Serikat akan menerapkan tarif 100% terhadap seluruh produk impor dari Tiongkok,” tulis Trump. “Langkah ini adalah bentuk perlindungan ekonomi nasional di tengah kebijakan ekspor ekstrem dari Beijing.”

Langkah tersebut sontak mengguncang pasar keuangan global. Dolar AS yang sebelumnya stabil langsung terpukul oleh kekhawatiran resesi dan potensi pembalasan dagang dari Beijing.

USD Tertekan, Indeks Dolar Anjlok dari Tren Positif

Menutup perdagangan minggu lalu, Indeks Dolar AS (DXY) turun lebih dari 0,5%, menghentikan reli empat hari berturut-turut. Pada awal sesi Eropa Senin (13/10), indeks masih bertahan di sekitar level 99,00, menandakan tekanan jual masih tinggi.

Analis memperkirakan tekanan terhadap USD akan terus berlanjut hingga kepastian kebijakan tarif benar-benar diumumkan secara resmi. Di sisi lain, kontrak berjangka indeks saham AS justru naik antara 1% hingga 2%, menandakan sebagian investor masih optimis terhadap potensi kompromi dagang.

Pasar obligasi AS ditutup pada hari Senin untuk memperingati Columbus Day, tetapi perdagangan di NYSE dan Nasdaq tetap berjalan normal, menjaga volatilitas di pasar valas.

Harga Emas Dunia Tembus $4.070, Investor Berburu Aset Aman

Di tengah gejolak politik dan ekonomi global, emas kembali menjadi bintang utama. Setelah mengalami koreksi pada hari Kamis, harga emas (XAU/USD) berbalik tajam dan ditutup positif pada Jumat. Momentum ini berlanjut hingga awal minggu, di mana logam mulia diperdagangkan di atas $4.070 per troy ounce, rekor tertinggi baru sepanjang 2025.

Kenaikan harga emas mencerminkan lonjakan permintaan terhadap aset safe haven, terutama setelah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ancaman tarif besar-besaran antara dua ekonomi terbesar dunia. Selain itu, ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga dua kali lagi tahun ini juga menambah daya tarik emas.

“Investor mencari perlindungan di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan AS–China dan arah kebijakan moneter The Fed,” ujar analis dari Goldman Sachs dalam catatan risetnya.

Pergerakan Mata Uang Utama: EUR, GBP, dan JPY

EUR/USD: Stabil di Tengah Ketidakpastian

Pasangan EUR/USD berjuang mempertahankan momentum positif di sekitar 1,1600 pada sesi Eropa. Dukungan datang dari berita politik domestik Prancis, setelah Presiden Emmanuel Macron kembali menunjuk Sebastien Lecornu sebagai Perdana Menteri. Lecornu diharapkan segera menyampaikan rancangan anggaran 2026 sebelum tenggat waktu hari Selasa, memberikan dorongan kecil bagi euro.

GBP/USD: Tekanan Berlanjut Menjelang Data Tenaga Kerja Inggris

Sementara itu, pound sterling (GBP/USD) masih berada di bawah tekanan moderat dan diperdagangkan sedikit di bawah 1,3350. Investor cenderung menunggu laporan pasar tenaga kerja Inggris untuk bulan September yang akan dirilis oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) pada Selasa (14/10), yang dapat menjadi petunjuk arah kebijakan Bank of England (BoE) selanjutnya.

USD/JPY: Yen Melemah Tipis di Tengah Tekanan Politik Jepang

Pasangan USD/JPY dibuka dengan gap bullish dan terus menguat di atas 152,30 selama sesi Eropa. Penguatan ini terjadi meski yen Jepang (JPY) sempat mendapatkan dukungan dari meningkatnya sentimen risiko global. Ketidakpastian politik di Jepang, termasuk potensi perubahan kepemimpinan, membuat JPY masih berada dalam posisi rentan.

Pasar Global Menanti Kejelasan Tarif dan Arah Kebijakan The Fed

Secara keseluruhan, sentimen pasar global pada awal minggu ini masih didominasi ketidakpastian. Pengumuman tarif 100% dari Trump terhadap Tiongkok menjadi faktor utama yang menggerakkan pasar, sementara investor menunggu tanggapan resmi dari Beijing.

Dolar AS tetap dalam tekanan, emas melesat ke rekor baru, dan mata uang utama lainnya bergerak dalam kisaran terbatas. Hingga kepastian kebijakan muncul, volatilitas diperkirakan akan tetap tinggi di pasar valas dan komoditas global.

Team

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *