Saham MAPI Naik 1,29% Setelah Rilis Data Penjualan Ritel, Tapi Tren Jangka Panjang Masih Bearish

Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik 1,29% ke 1.180 setelah rilis data penjualan ritel Indonesia tumbuh 3,5% pada Agustus…
1 Min Read 0 14

Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik 1,29% ke 1.180 setelah rilis data penjualan ritel Indonesia tumbuh 3,5% pada Agustus 2025. Namun, tren jangka panjang masih bearish karena harga berada di bawah SMA 200-hari di 1.290. Simak analisis teknikal dan prospek saham MAPI di sini.

MAPI Naik Tipis 1,29% Setelah Data Ritel Rilis

Saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sempat menguat 1,29% ke level 1.180 pada perdagangan Kamis (9/10/2025) sebelum akhirnya memangkas sebagian besar kenaikannya menjelang penutupan. Meski rilis data penjualan ritel Indonesia bulan Agustus 2025 memberikan sedikit dorongan, tren jangka panjang saham ini masih menunjukkan sinyal bearish.

MAPI dibuka lebih tinggi di 1.175 dan sempat menyentuh level tertinggi harian di 1.200. Namun, tekanan jual mulai muncul menjelang sore, membuat harga kembali mendekati level pembukaan. Pergerakan tersebut menunjukkan adanya keraguan investor dalam mempertahankan momentum positif yang sempat terbentuk setelah publikasi data ekonomi terbaru.

Data Penjualan Ritel Tumbuh 3,5%, Tapi Di Bawah Ekspektasi

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penjualan ritel tahunan pada Agustus 2025 tumbuh 3,5% year-on-year, sedikit lebih rendah dibandingkan 4,7% pada Juli 2025 dan juga di bawah proyeksi pasar sebesar 3,9%. Kenaikan ini didorong terutama oleh peningkatan pada subkelompok sandang (pakaian), salah satu sektor utama yang menopang bisnis MAPI.

Meskipun pertumbuhan melambat secara tahunan, data bulanan menunjukkan perbaikan dengan kenaikan 0,6% month-on-month, berbalik dari kontraksi 4,1% pada Juli. Hal ini menandakan adanya potensi pemulihan konsumsi masyarakat, meskipun belum cukup kuat untuk mendorong reli yang lebih berkelanjutan di saham ritel.

Kinerja Keuangan Masih Solid

Dalam laporan keuangan semester I-2025 yang dirilis Juli lalu, MAPI mencatatkan laba bersih sebesar Rp960,92 miliar, naik dari Rp899,33 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha juga meningkat menjadi Rp19,56 triliun, dari sebelumnya Rp17,99 triliun di semester I-2024.

Kinerja positif ini menunjukkan daya tahan bisnis MAPI di tengah dinamika ekonomi dan fluktuasi permintaan konsumen. Dengan portofolio lebih dari 3.800 gerai ritel di Indonesia, termasuk merek-merek global seperti Zara, Marks & Spencer, Starbucks, dan Converse, perusahaan tetap menjadi salah satu pemain dominan di sektor ritel modern nasional.

Analisis Teknikal Tren Jangka Panjang Masih Bearish

Secara teknikal, MAPI masih berada dalam tren bearish jangka panjang karena harganya tetap di bawah Simple Moving Average (SMA) 200-hari di 1.290. Meskipun dalam jangka pendek saham ini bergerak naik, pergerakan tersebut masih dianggap sebagai rebound teknikal, bukan pembalikan tren yang kuat.

Saham MAPI juga terjebak dalam pola sideways sejak akhir Maret 2025, bergerak di kisaran 1.075–1.400. Selama tidak ada penembusan tegas di luar rentang tersebut, arah jangka menengah masih belum pasti.

Level Penting yang Perlu Diperhatikan

* Resistance terdekat: 1.285 (puncak 17–18 September 2025 dan area SMA 200-hari)

* Resistance utama: 1.400 (batas atas konsolidasi)

* Target bullish jangka panjang: 1.595 (puncak 12 Maret 2025)

Di sisi bawah, area 1.075 menjadi support kunci. Jika level ini ditembus, MAPI berpotensi turun ke 1.000 (level psikologis, terendah 29 September 2022) atau bahkan 955 (terendah 7 September 2022).

Momentum Masih Lemah

Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di 51,62, baru saja naik dari bawah level netral 50. Ini menunjukkan momentum bullish yang mulai terbentuk, tetapi masih rentan kehilangan tenaga. Jika RSI kembali di bawah 50, tekanan jual dapat meningkat lagi.

Butuh Katalis Lebih Kuat

Untuk membalikkan tren bearish, MAPI membutuhkan katalis fundamental yang lebih kuat, seperti peningkatan penjualan signifikan di kuartal IV atau strategi ekspansi baru yang mampu menarik investor. Kinerja ekonomi domestik, terutama konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat, juga akan sangat memengaruhi pergerakan saham ini.

Selain itu, pelaku pasar akan terus memantau kebijakan moneter BI dan potensi penyesuaian suku bunga. Jika BI menurunkan suku bunga untuk mendorong konsumsi, sektor ritel seperti MAPI bisa menjadi salah satu penerima manfaat utama.

Kenaikan 1,29% di saham MAPI pada Kamis ini memberikan sedikit sinyal optimisme, tetapi belum cukup untuk mengonfirmasi pembalikan arah tren. Dengan data penjualan ritel yang tumbuh 3,5%, sentimen pasar tetap hati-hati. Investor jangka panjang sebaiknya menunggu konfirmasi teknikal di atas 1.285 untuk potensi pembalikan bullish yang lebih solid.

Team

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *