NZD/USD Bangkit di Atas 0,5700 Didukung Komentar Dovish RBNZ dan Sentimen Pasar Global

Dolar Selandia Baru (NZD) menguat terhadap Dolar AS (USD) dan mempertahankan posisinya di atas 0,5700 setelah rebound dari level terendah…
1 Min Read 0 7

Dolar Selandia Baru (NZD) menguat terhadap Dolar AS (USD) dan mempertahankan posisinya di atas 0,5700 setelah rebound dari level terendah enam bulan. Dukungan datang dari komentar dovish RBNZ dan pelemahan inflasi Tiongkok, sementara ketegangan perdagangan AS–China menambah kewaspadaan pasar.

NZD/USD Bertahan di Atas 0,5700 Setelah Pulih dari Tekanan Tajam

Pasangan mata uang NZD/USD menunjukkan pemulihan signifikan pada perdagangan Rabu (15/10/2025), setelah sempat menyentuh level terendah enam bulan di 0,5682 pada sesi sebelumnya. Kini, pasangan ini stabil di kisaran 0,5730, menandakan adanya minat beli baru di tengah kombinasi faktor fundamental yang mendukung dolar Selandia Baru.

Kenaikan ini menandai akhir dari tren penurunan selama enam hari berturut-turut, di mana dolar Selandia Baru sebelumnya melemah tajam akibat meningkatnya ketidakpastian global dan penguatan dolar AS. Namun, pernyataan dari pejabat bank sentral Selandia Baru (RBNZ) serta data inflasi dari Tiongkok berhasil membalikkan arah pasar.

Komentar RBNZ Dorong Optimisme terhadap Dolar Selandia Baru

Dukungan utama terhadap penguatan NZD datang dari pernyataan Kepala Ekonom Reserve Bank of New Zealand (RBNZ), Paul Conway, yang menyatakan bahwa bank sentral tidak memiliki rencana untuk memperkenalkan alat kebijakan moneter tambahan (AMP) dalam waktu dekat.
Menurut Conway, kebijakan moneter saat ini masih cukup efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi, sementara suku bunga netral berada di kisaran 2,5%, level yang dianggap berada di ujung bawah rentang yang wajar.

Ia menegaskan bahwa Official Cash Rate (OCR) tetap menjadi alat utama dalam kerangka kebijakan moneter RBNZ, menandakan bahwa otoritas moneter belum melihat perlunya stimulus tambahan seperti pembelian aset berskala besar atau suku bunga negatif.
Komentar ini memberi sinyal bahwa RBNZ kemungkinan akan mempertahankan kebijakan suku bunga stabil dalam jangka menengah, sesuatu yang langsung direspons positif oleh pasar.

Data Inflasi Tiongkok Beri Dukungan Tambahan bagi NZD

Selain dari faktor domestik, dolar Selandia Baru juga mendapat dukungan dari data inflasi Tiongkok (CPI dan PPI) yang lebih lemah dari perkiraan.
Berdasarkan laporan resmi, Indeks Harga Konsumen (IHK/CPI) Tiongkok turun menjadi 0,3% YoY pada September, sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 0,1%.
Sementara itu, Indeks Harga Produsen (IHP/PPI) mencatat penurunan 2,3% YoY, sejalan dengan proyeksi analis, setelah sebelumnya turun 2,9%.

Meskipun menunjukkan tekanan deflasi yang berlanjut, data tersebut menimbulkan ekspektasi bahwa Pemerintah Tiongkok dan PBoC (Bank Sentral Tiongkok) akan meningkatkan stimulus fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan.
Karena Tiongkok merupakan mitra dagang utama Selandia Baru, setiap upaya untuk memperkuat ekonomi Negeri Tirai Bambu biasanya berdampak positif terhadap permintaan ekspor Selandia Baru, terutama di sektor susu dan komoditas pertanian.

Ketegangan Dagang AS–China Batasi Kenaikan Dolar Kiwi

Meski tren teknikal mendukung penguatan NZD/USD, risiko geopolitik kembali membayangi pasar setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan ancaman perdagangan baru terhadap Tiongkok.
Trump memperingatkan bahwa Washington dapat memberlakukan pembatasan ekspor baru sebagai respons terhadap kebijakan Tiongkok yang mulai menerapkan kontrol ekspor mineral tanah jarang dan meningkatkan biaya pelabuhan untuk kapal asing.

Langkah tersebut memperkeruh hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi perang dagang jilid baru. Sentimen ini sempat menekan minat risiko (risk appetite) global, yang biasanya berdampak negatif pada mata uang berisiko seperti dolar Selandia Baru.

Namun, sejauh ini investor menilai komentar Trump sebagai ancaman politik yang belum diikuti tindakan nyata, sehingga pelemahan NZD dapat tertahan.

Analisis Teknis: NZD/USD Berpotensi Uji Resistance 0,5750

Secara teknikal, pasangan NZD/USD kini bergerak di atas support penting 0,5700, yang sebelumnya menjadi area tekanan jual.
Jika momentum beli berlanjut, potensi pengujian resistance terdekat di 0,5750–0,5780 terbuka lebar. Penembusan di atas level ini dapat memperkuat bias bullish jangka pendek menuju area psikologis 0,5800.

Sebaliknya, jika tekanan jual kembali muncul, level 0,5680 akan menjadi support kunci yang perlu diperhatikan trader.
Kegagalan mempertahankan area ini dapat membuka jalan menuju level 0,5620, yang merupakan area terendah sejak Maret 2024.

Indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) mulai menunjukkan sinyal pemulihan dari kondisi jenuh jual, sementara Moving Average (MA 20) mulai menandakan pembalikan arah menuju zona netral.

Outlook: Fundamental Mendukung, Tapi Risiko Global Masih Bayangi

Secara keseluruhan, kombinasi antara komentar stabil dari RBNZ, data inflasi Tiongkok yang memicu harapan stimulus baru, dan tekanan terbatas dari dolar AS membuat NZD/USD memiliki potensi untuk memperpanjang penguatan dalam jangka pendek.

Namun, risiko tetap tinggi mengingat ketegangan perdagangan AS–China dan ketidakpastian arah kebijakan Federal Reserve masih menjadi faktor dominan yang dapat memicu volatilitas.

Investor disarankan untuk tetap berhati-hati menjelang rilis data ekonomi utama AS, termasuk Indeks Harga Produsen (PPI) dan risalah FOMC, yang dapat memperkuat atau mengubah arah pergerakan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia.

Dolar Kiwi Menunjukkan Ketahanan

Dengan stabilitas kebijakan moneter RBNZ dan ekspektasi stimulus dari Tiongkok, dolar Selandia Baru menunjukkan ketahanan di tengah gejolak global.
Selama NZD/USD mampu bertahan di atas 0,5700, prospek jangka pendek tetap positif dengan peluang menuju level 0,5800, meski ketegangan geopolitik masih membatasi ruang penguatan lebih lanjut.

Team

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *