Pelajari apa itu spread dalam forex, cara kerjanya, bagaimana dihitung, perbedaan fixed dan variable spread, serta kelebihan–kekurangannya. Panduan lengkap untuk trader pemula hingga menengah yang ingin memahami biaya tersembunyi dalam trading.
Dalam dunia trading forex, salah satu hal pertama yang akan Anda temui adalah istilah bid, ask, dan tentu saja spread. Banyak trader pemula awalnya menganggap istilah ini rumit, padahal sebenarnya konsepnya sangat sederhana—dan justru menjadi salah satu elemen terpenting dalam menentukan biaya transaksi Anda. Memahami spread berarti memahami “harga sebenarnya” yang Anda bayar kepada broker.
Apa Itu Spread dalam Forex?
Dalam setiap transaksi forex, broker selalu menampilkan dua harga: harga bid (harga jual) dan harga ask (harga beli).
* Bid adalah harga ketika Anda menjual pasangan mata uang.
* Ask adalah harga ketika Anda membeli pasangan mata uang.
Perbedaan antara kedua harga ini disebut spread. Spread inilah “komisi tidak langsung” yang dibebankan broker kepada trader, terutama pada broker yang mengklaim “zero commission”. Jadi meskipun tidak ada biaya komisi tertulis, biaya sebenarnya sudah disisipkan di selisih harga jual–beli tersebut.
Contoh analoginya seperti menjual iPhone bekas ke toko. Jika toko bisa menjualnya kembali seharga $500, mereka tidak akan membeli dari Anda dengan harga sama. Misalnya mereka beli dengan harga $499, berarti selisih $1 adalah margin keuntungan mereka. Dalam dunia forex, selisih ini dikenal sebagai spread.
Artinya, semakin besar spread, semakin besar biaya yang secara tidak langsung harus Anda keluarkan.
Bagaimana Spread Diukur?
Spread pada forex biasanya dihitung dalam unit terkecil pergerakan harga, yaitu pip.
Untuk mayoritas pasangan mata uang:
1 pip = 0,0001
Contohnya untuk EUR/USD:
1.1051 (bid) / 1.1053 (ask)
Selisih 0.0002 berarti spread 2 pip.
Sementara pasangan dengan yen Jepang (JPY) biasanya hanya memiliki dua desimal:
Contoh kutipan USD/JPY:
110.00 / 110.04 = spread 4 pip
Ketika Anda membuka posisi, biaya spread inilah yang membuat posisi Anda langsung muncul sedikit negatif. Spread adalah “harga” untuk memasuki pasar.
Jenis Spread dalam Forex
Broker menyediakan dua jenis spread utama:
1. Spread Tetap (Fixed Spread)
Biasanya ditawarkan oleh market maker atau broker dealing desk.
Ciri-ciri:
* Spread tidak berubah meskipun pasar volatil.
* Broker membeli posisi besar dari penyedia likuiditas, kemudian menawarkannya dalam ukuran kecil kepada trader.
* Broker menjadi lawan transaksi Anda secara langsung, sehingga mereka bisa mengontrol harga.
Keuntungan fixed spread:
* Cocok untuk modal kecil.
* Biaya transaksi lebih mudah dihitung.
* Kondisi spread stabil meski pasar bergejolak.
Kekurangan fixed spread:
* Sering terjadi requote.
* Berpotensi mengalami slippage saat kondisi pasar berubah cepat.
* Tidak ideal ketika terjadi rilis berita penting.
Ketika harga bergerak cepat, broker tidak bisa memperlebar spread, sehingga kadang mereka memblokir posisi Anda dan meminta Anda menerima harga baru. Inilah yang disebut requote—seringkali terjadi pada saat volatilitas tinggi.
2. Spread Variabel (Floating Spread)
Ditawarkan oleh broker non-dealing desk, seperti STP atau ECN.
Ciri-ciri:
* Spread berubah-ubah sesuai kondisi pasar.
* Harga berasal dari berbagai penyedia likuiditas.
* Spread bisa sangat kecil di jam aktif dan melebar saat volatilitas naik.
Keuntungan variable spread:
* Harga lebih transparan.
* Tidak ada requote.
* Spread bisa sangat ketat saat likuiditas tinggi.
Kekurangan variable spread:
* Tidak cocok untuk scalper saat pasar volatil.
* Risiko spread melebar tiba-tiba saat news release atau likuiditas tipis.
* Profit yang tampak besar bisa hilang seketika jika spread melebar tajam.
Seperti yang sering terjadi pada rilis data ekonomi AS atau ketika pasar diguncang sentimen besar, spread bisa melebar dari 2 pip menjadi 20 pip dalam hitungan detik. Oleh karena itu, trader news sering harus sangat berhati-hati.
Fixed vs Variable Spread: Mana yang Lebih Baik?
Tidak ada satu solusi untuk semua trader. Pilihan tergantung gaya trading dan kondisi modal:
* Fixed spread cocok untuk:
– Trader modal kecil
– Trader pemula
– Trader yang tidak aktif saat market news
– Mereka yang ingin kepastian biaya
* Variable spread cocok untuk:
– Trader berpengalaman
– Scalper saat likuiditas tinggi
– Trader akun besar
– Mereka yang ingin akses harga paling kompetitif
Jika Anda membutuhkan eksekusi cepat dan ingin menghindari requote, variable spread adalah pilihan terbaik. Namun jika Anda membutuhkan prediktabilitas dalam biaya trading, fixed spread lebih cocok.
Menghitung Biaya Spread dalam Forex
Untuk memahami biaya transaksi sebenarnya, Anda hanya membutuhkan dua hal:
1.Nilai per pip
2.Jumlah lot yang Anda tradingkan
Misalnya EUR/USD dikutip:
Buy: 1.35640 | Sell: 1.35626
Spread = 1.4 pip
Jika Anda trading 1 lot mini (10.000 unit), nilai per pip biasanya $1 per pip.
Maka biaya spread =
1.4 pip × $1 = $1.40
Jika Anda trading 5 lot mini, maka:
1.4 pip × $1 × 5 = $7.00
Artinya, makin besar ukuran posisi, makin tinggi biaya spread yang Anda bayar.