Mata Uang India Alami Koreksi Positif Jelang Rilis Data Ekonomi Amerika

Pada sesi perdagangan Selasa, mata uang India menunjukkan performa yang lebih baik dalam menghadapi tekanan Dolar Amerika. Pasangan valuta asing…
1 Min Read 0 3

Pada sesi perdagangan Selasa, mata uang India menunjukkan performa yang lebih baik dalam menghadapi tekanan Dolar Amerika. Pasangan valuta asing USD/INR bergerak menurun ke area 85,90 selama aktivitas perdagangan kawasan Eropa. Pergerakan ini sejalan dengan melemahnya posisi Greenback menjelang pengumuman statistik inflasi konsumen AS bulan Juni yang akan diumumkan pada 12:30 GMT.

Barometer kekuatan Dolar AS terhadap mata uang global utama, yang dikenal sebagai DXY, mengalami kontraksi minimal namun tetap berada di sekitar puncak tiga minggu terakhir pada level 98,00.

Antisipasi Pasar Terhadap Laporan Inflasi AS

Para pelaku pasar memberikan perhatian khusus pada publikasi data inflasi konsumen karena akan mengungkap pengaruh kebijakan tarif sektoral terhadap kenaikan harga barang dan jasa. Administrasi Trump telah mengimplementasikan tarif 25% untuk produk otomotif dan komponen terkait, serta 50% untuk komoditas baja dan aluminium. Kebijakan tarif 50% untuk tembaga juga akan diberlakukan mulai awal Agustus.

Ekspektasi pasar menunjukkan bahwa inflasi primer AS akan mencapai 2,7% dalam perhitungan tahunan, mengalami akselerasi dari 2,4% pada periode Mei. Inflasi inti yang tidak memasukkan komponen makanan dan energi diproyeksikan naik ke 3%, lebih tinggi dibanding 2,8% sebelumnya. Dalam basis bulanan, kedua kategori inflasi diperkirakan tumbuh 0,3%, meningkat dari 0,1% periode lalu.

Dampak Terhadap Orientasi Kebijakan Federal Reserve

Eskalasi tekanan inflasi berpotensi mempengaruhi keputusan Federal Reserve untuk menunda agenda penurunan suku bunga jangka pendek. Situasi ini menciptakan ketegangan dengan preferensi Presiden Trump yang telah menyampaikan kritik terhadap otoritas moneter, terutama Ketua Jerome Powell, terkait resistensi untuk menurunkan cost of money.

Trump kembali mengekspresikan ketidakpuasan terhadap Powell pada Senin, mengkritik pemeliharaan sikap kebijakan moneter yang restriktif. “Kepemimpinan The Fed saat ini sangat mengecewakan,” kata Trump dari Gedung Putih, menekankan bahwa suku bunga ideal seharusnya berada di 1% atau bahkan lebih rendah, menurut laporan Fox Business.

Landscape Ekonomi India dan Proyeksi Bank Sentral

Tren Inflasi India Menunjukkan Perbaikan

Mata uang India tetap menjadi fokus investor meskipun data inflasi konsumen domestik yang rendah untuk Juni telah memicu spekulasi mengenai kemungkinan relaksasi kebijakan moneter tambahan oleh Reserve Bank of India sepanjang tahun.

Badan Statistik Pemerintah India mengonfirmasi bahwa laju inflasi utama mencapai 2,1%, berada di bawah prediksi 2,5% dan menurun dari 2,82% pada Mei. Pencapaian ini merupakan yang paling rendah dalam periode lebih dari enam tahun.

Drivers Utama Penurunan Tekanan Harga

Analisis data inflasi mengungkapkan bahwa penurunan signifikan harga pangan akibat kondisi musim hujan yang optimal memberikan kontribusi besar terhadap moderasi tekanan harga. Indeks Harga Grosir (WPI) yang mengukur tekanan harga di tingkat produsen bahkan memasuki zona deflasi, memperkuat pandangan bahwa tekanan harga akan berkurang dan membuka ruang untuk kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Tindakan RBI pada Pertemuan Terdahulu

Dalam pertemuan Juni, RBI mengambil langkah agresif dengan menurunkan Repo Rate sebesar 50 basis poin secara tidak terduga menjadi 5,5% dan mengurangi Cash Reserve Ratio sebesar 100 basis poin menjadi 3%.

Dinamika Geopolitik dan Hubungan Perdagangan

Ketidakjelasan mengenai negosiasi perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dan India diperkirakan akan memberikan sentimen negatif terhadap mata uang India. Laporan media Bloomberg mengindikasikan bahwa Washington tidak akan mengirimkan komunikasi formal kepada India mengenai tarif retaliasi, berbeda dengan 22 negara lainnya seperti Jepang, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, dan Uni Eropa. Perkembangan ini meningkatkan harapan bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan sebelum deadline 1 Agustus.

Para investor juga akan memantau publikasi data Defisit Neraca Perdagangan Pemerintah untuk periode Juni. Pada Mei, defisit tercatat sebesar $21,88 miliar.

Evaluasi Teknis Pergerakan USD/INR

Pasangan USD/INR mengalami penurunan moderat pada Selasa mendekati 85,90, posisi yang bertepatan dengan Exponential Moving Average 20-hari. Pasangan ini berusaha mempertahankan tren positif di atas level tertinggi tiga minggu yang tercatat di 86,16 pada Senin.

Indikator Relative Strength Index 14-hari berfluktuasi dalam rentang 40,00-60,00, menunjukkan bahwa instrumen ini mengalami keterbatasan momentum dalam kedua arah pergerakan.

Target Support dan Resistance

  • Support primer: Level minimum 27 Mei di 85,10 akan berperan sebagai fondasi utama untuk USD/INR
  • Resistance kritis: Level minimum 24 Juni di 86,42 menjadi barrier signifikan bagi pasangan mata uang ini

Peter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *