IHSG berpotensi menguat ke level 8.200 pada Jumat (17/10/2025). Simak analisis teknikal, proyeksi pasar, dan rekomendasi saham pilihan dari para analis.
IHSG Diproyeksi Melanjutkan Penguatan, Ini Saham yang Layak Dicermati Hari Ini
JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Jumat, 17 Oktober 2025. Setelah mencatat kenaikan signifikan pada sesi sebelumnya, sejumlah analis memperkirakan potensi penguatan indeks masih terbuka lebar, dengan beberapa saham unggulan yang layak masuk dalam radar investor.
IHSG Kembali Rebound di Atas Level 8.100
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pada Kamis (16/10/2025) ditutup menguat 0,91% atau naik 73,47 poin ke level 8.124,76. Sepanjang perdagangan, indeks sempat bergerak fluktuatif di antara level terendah 8.030,78 dan tertinggi 8.148,05.
Kenaikan ini menandai pemulihan IHSG di tengah aksi jual asing (net foreign sell) senilai Rp587,19 miliar. Meski investor asing mencatat aksi distribusi, pasar domestik tampak tetap solid, menandakan kuatnya kepercayaan terhadap prospek ekonomi dan fundamental emiten di Tanah Air.
Proyeksi Teknis: Masih di Atas Level Psikologis 8.000
Tim analis BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan bahwa IHSG hari ini akan bergerak dalam rentang support 8.000–8.050 dan resistance 8.200–8.270. Secara teknikal, indeks masih mampu bertahan di atas level psikologis 8.000 yang menjadi area kunci penentu arah pergerakan selanjutnya.
“Selama IHSG tidak turun menembus support 8.000, peluang penguatan menuju 8.200 hingga 8.270 masih terbuka,” tulisnya dalam laporannya, Jumat (17/10).
Analis menambahkan, rotasi sektor mulai terlihat dari saham-saham berbasis komoditas menuju sektor konsumsi, menyusul ekspektasi penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat.
Sektor Potensial: CPO, Emas, dan Consumer
BRI Danareksa menilai sektor CPO (Crude Palm Oil) berpotensi menarik di tengah implementasi mandatori B50 yang mendorong permintaan biodiesel. Saham-saham seperti DSNG (Dharma Satya Nusantara) dan BWPT (Eagle High Plantations) menjadi kandidat menarik untuk dicermati.
Selain itu, sektor emas juga mendapat dukungan kuat dari harga emas global yang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, sementara sektor consumer berpotensi diuntungkan oleh rotasi pasar dan kebijakan fiskal yang lebih longgar.
“Dengan kombinasi faktor teknikal dan fundamental, kami merekomendasikan investor untuk mencermati saham DSNG, BWPT, dan KEEN dengan rekomendasi buy,” tulisnya.
Analisis Lain: MNC Sekuritas Melihat Potensi Koreksi Ringan
Sementara itu, MNC Sekuritas memandang pergerakan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi, meski peluang penguatan jangka pendek tetap ada. Menurut mereka, IHSG saat ini masih berada di awal gelombang (2) dari wave [3] dalam skenario teknikal jangka menengah.
Artinya, ada potensi koreksi sehat sebelum melanjutkan tren naik berikutnya. “IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan terbatas untuk menutup gap di area 7.720–7.937, sebelum kembali menguji 8.154–8.200,” tulis analis MNC Sekuritas.
Untuk hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support 7.913–8.051 dan resistance 8.169–8.250.
Saham Rekomendasi Hari Ini
MNC Sekuritas menyarankan investor untuk memanfaatkan potensi buy on weakness (BOW) di beberapa saham unggulan, di antaranya:
* BRIS (Bank Syariah Indonesia) – momentum pemulihan sektor keuangan syariah.
* BUMI (Bumi Resources) – rebound di sektor tambang batubara.
* PANI (Pantai Indah Kapuk Dua) – prospek properti jangka panjang.
* INKP (Indah Kiat Pulp & Paper) – speculative buy untuk jangka pendek.
Analis menekankan pentingnya kehati-hatian mengingat volatilitas pasar global masih tinggi akibat ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed dan harga komoditas yang berfluktuasi.
Sentimen Global Masih Berpengaruh
Di sisi eksternal, pergerakan IHSG hari ini juga diperkirakan dipengaruhi oleh rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan inflasi mulai melandai. Hal ini menambah keyakinan bahwa The Fed mungkin akan mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama, sehingga menekan dolar AS dan mendorong arus modal kembali ke pasar emerging markets.
Selain itu, optimisme terhadap stabilitas harga minyak dan potensi pemulihan ekonomi Tiongkok juga memberikan dorongan tambahan bagi bursa Asia, termasuk Indonesia.
Momentum Masih Terjaga
Dengan kombinasi dukungan teknikal, prospek sektor yang kuat, serta potensi aliran dana asing yang kembali masuk, peluang penguatan IHSG pada Jumat (17/10/2025) masih terbuka lebar.
Investor disarankan mencermati saham sektor CPO, emas, dan consumer yang berpotensi mencatat outperformance dalam jangka pendek, sembari tetap waspada terhadap potensi koreksi teknikal.