Harga Emas Berpotensi Menguat: XAU/USD Siap Pulih Jelang Rilis Data Inflasi AS

Harga emas XAU/USD menargetkan pemulihan di atas $4.140 jelang rilis data inflasi AS. Investor menanti arah baru di tengah tekanan…
1 Min Read 1 7

Harga emas XAU/USD menargetkan pemulihan di atas $4.140 jelang rilis data inflasi AS. Investor menanti arah baru di tengah tekanan Dolar AS dan sinyal pasar global.

Pasar Masih Waspada, Investor Pilih Tunggu dan Lihat

Harga emas dunia terus menunjukkan tanda-tanda penguatan menjelang rilis penting data inflasi Amerika Serikat (AS) atau Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan September. Pada perdagangan Kamis (23/10), pasangan XAU/USD bertahan di kisaran $4.134,50, menandakan momentum pemulihan yang masih terjaga di tengah tekanan jual Dolar AS yang mulai mereda.

Pergerakan harga emas kali ini berlangsung dalam suasana hati-hati. Minimnya katalis utama di pasar membuat banyak investor memilih bertahan di pinggir, menunggu rilis data ekonomi besar yang dapat memberi arah baru pada tren logam mulia. Meskipun indeks saham AS dibuka menguat di zona hijau, Dolar AS justru mengalami tekanan ringan — kondisi yang memberi ruang bagi XAU/USD untuk mempertahankan kenaikannya.

Menurut laporan para analis dari Scotiabank, pergerakan harga emas masih cenderung stabil dan menunjukkan potensi rebound lebih lanjut jika data inflasi AS mendukung pelemahan Dolar. Ketika Dolar AS melemah, emas biasanya menjadi lebih menarik bagi investor global karena harganya menjadi relatif lebih murah dalam denominasi mata uang lain.

Data Ekonomi AS Beri Sinyal Positif, Tapi Belum Cukup Dorong Dolar

Sejumlah rilis data ekonomi AS memberikan warna di tengah perdagangan yang tenang. Penjualan Rumah yang Ada naik 1,5% pada bulan September, lebih tinggi dibandingkan kenaikan 0,2% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, Indeks Aktivitas Manufaktur The Fed Kansas juga mencatat peningkatan signifikan dari 4 menjadi 15 di bulan Oktober.
Meski begitu, data ini belum cukup kuat untuk memberikan dorongan positif bagi Dolar AS secara keseluruhan, karena fokus investor kini tertuju sepenuhnya pada laporan inflasi.

IHK AS Jadi Penentu Arah Pasar

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan September yang akan dirilis pada Jumat mendatang menjadi titik krusial bagi arah harga emas. Inflasi tahunan diperkirakan meningkat menjadi 3,1%, lebih tinggi dari periode sebelumnya di 2,9%, sementara inflasi bulanan diprediksi naik 0,4%.
Jika inflasi aktual lebih tinggi dari ekspektasi, pasar mungkin menafsirkan hal ini sebagai tanda bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan kebijakan moneter ketat lebih lama, yang bisa memberikan tekanan pada harga emas. Sebaliknya, data inflasi yang lebih rendah berpotensi memperlemah Dolar dan menjadi pendorong kuat bagi kenaikan XAU/USD.

Selain itu, Universitas Michigan dijadwalkan akan merilis hasil akhir dari Indeks Sentimen Konsumen Oktober, sementara S&P Global akan mempublikasikan estimasi awal Indeks Manajer Pembelian (PMI) untuk bulan yang sama. Kedua data ini dapat menambah volatilitas menjelang akhir pekan, terutama jika hasilnya melenceng dari proyeksi pasar.

Analisis Teknis: Momentum Pemulihan Masih Terjaga

Secara teknikal, grafik harian XAU/USD menunjukkan potensi pemulihan lanjutan. Setelah memantul dari Simple Moving Average (SMA) 20 yang masih berada dalam tren bullish, harga emas berhasil bertahan di atas level tersebut. Indikator teknis seperti Relative Strength Index (RSI) juga menunjukkan kondisi netral setelah sempat berada di area jenuh beli, menandakan ruang penguatan masih terbuka.

Pada grafik empat jam (H4), harga emas telah berhasil menembus SMA 100 yang condong bullish, meski masih tertahan di bawah SMA 20 di sekitar level $4.173 yang kini menjadi area resistance terdekat. Sementara itu, indikator momentum mulai menunjukkan tanda-tanda positif di area negatif, mengindikasikan potensi perubahan arah dalam jangka pendek.

Jika tekanan beli berlanjut, emas berpeluang menguji area resistance berikutnya di sekitar $4.085 – $4.110, sebelum menargetkan kenaikan ke kisaran $4.150. Sebaliknya, jika koreksi terjadi, area support penting terlihat di $4.115, $4.000, dan $3.986, yang kemungkinan akan menjadi titik pertahanan penting bagi pembeli.

Outlook Jangka Pendek: Emas Masih Berpeluang Naik

Secara keseluruhan, prospek jangka pendek harga emas masih cenderung positif menjelang data inflasi AS. Dengan Dolar AS yang melemah dan ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter The Fed yang mulai stabil, logam mulia ini berpeluang memperpanjang fase konsolidasi naik.

Namun, para pelaku pasar tetap disarankan berhati-hati, mengingat rilis data inflasi AS memiliki dampak besar terhadap pergerakan aset safe haven seperti emas. Jika data menunjukkan inflasi masih jauh dari target The Fed, bisa jadi bank sentral AS akan menunda pelonggaran kebijakan — skenario yang dapat membatasi potensi kenaikan emas dalam waktu dekat.

Emas saat ini berada dalam fase penentuan arah menjelang data inflasi AS. Dengan harga yang stabil di atas $4.130, XAU/USD masih menyimpan potensi penguatan, terutama jika Dolar AS melanjutkan pelemahan.
Investor disarankan memantau hasil IHK AS dengan cermat, karena rilis data ini dapat menjadi pemicu utama yang menentukan apakah emas akan menembus resistance baru atau kembali terkoreksi ke area supportnya.

Team

One thought on “Harga Emas Berpotensi Menguat: XAU/USD Siap Pulih Jelang Rilis Data Inflasi AS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *