USD/CAD bertahan di kisaran 1,4000 jelang pembukaan kembali pemerintahan AS. Investor menunggu sinyal dari Bank of Canada dan arah kebijakan The Fed.
Konsolidasi Dolar AS Setelah Tekanan Tiga Hari
Pasangan mata uang USD/CAD tetap stabil di kisaran 1,4000 pada perdagangan Rabu (12/11/2025), setelah mengalami tekanan jual tajam selama tiga hari berturut-turut sebelumnya. Dolar AS yang sempat melemah 0,7% terhadap Dolar Kanada kini menunjukkan tanda-tanda konsolidasi, dengan pergerakan harga masih tertahan di bawah area 1,4020, yang menjadi batas psikologis penting bagi investor.
Kondisi pasar yang tenang mencerminkan sikap hati-hati para pelaku pasar global, yang saat ini menunggu kejelasan dari Kongres AS terkait RUU pendanaan pemerintah. Keputusan tersebut akan menentukan apakah penutupan sebagian pemerintahan AS—yang menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah—akan segera berakhir, serta membuka jalan bagi rilis data ekonomi yang tertunda dalam beberapa pekan terakhir.
Dolar AS mulai menunjukkan tanda stabil setelah mengalami tekanan beruntun sejak awal pekan ini. Penurunan yang cukup tajam didorong oleh penguatan Dolar Kanada (CAD) yang memperoleh momentum dari data ketenagakerjaan Kanada yang lebih kuat dari ekspektasi, serta pernyataan hawkish dari pejabat Bank of Canada (BoC).
Komentar BoC tersebut berhasil meredam ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat. Investor kini memandang bahwa bank sentral Kanada cenderung mempertahankan kebijakan moneter ketat lebih lama, terutama jika data ekonomi terus menunjukkan ketahanan.
Di sisi lain, penguatan harga minyak mentah global turut memperkuat CAD. Sebagai negara pengekspor minyak utama, mata uang Kanada sangat sensitif terhadap pergerakan harga komoditas ini. Kenaikan harga minyak di atas USD 82 per barel menjadi faktor tambahan yang membatasi ruang penguatan Dolar AS.
Pasar Menanti Keputusan Kongres AS dan Data Ekonomi yang Tertunda
Volatilitas di pasar valuta asing (forex) relatif rendah karena para pelaku pasar menahan diri menjelang hasil pemungutan suara Kongres AS terkait RUU pendanaan pemerintah federal. RUU ini diharapkan menjadi solusi untuk mengakhiri penutupan pemerintahan (government shutdown) yang telah menunda sejumlah laporan ekonomi penting, seperti data inflasi, tenaga kerja, dan perdagangan.
Apabila RUU tersebut disetujui, sejumlah data ekonomi yang tertunda dapat segera dirilis. Data-data ini diharapkan memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi ekonomi AS, khususnya terkait prospek inflasi dan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Banyak analis menilai, pembukaan kembali pemerintahan AS akan menjadi katalis penting bagi pasar keuangan, karena investor membutuhkan panduan yang lebih akurat untuk menilai apakah The Fed masih memiliki ruang untuk mempertahankan kebijakan ketatnya.
Kinerja Dolar AS Tertekan oleh Data Ketenagakerjaan Lemah
Faktor lain yang menekan Dolar AS adalah data ketenagakerjaan sektor swasta yang dirilis pada hari Selasa. Angka tersebut menunjukkan pelemahan di pasar tenaga kerja, menambah kekhawatiran bahwa perekonomian AS mulai kehilangan momentum.
Data yang lemah tersebut memicu spekulasi bahwa The Fed akan mulai memprioritaskan stabilitas lapangan kerja dibandingkan inflasi, yang dapat membuka peluang pemangkasan suku bunga untuk ketiga kalinya secara berturut-turut pada Desember mendatang.
Jika ekspektasi ini semakin menguat, Dolar AS berpotensi mengalami tekanan lanjutan, karena investor akan beralih pada aset dengan imbal hasil lebih tinggi, termasuk mata uang komoditas seperti Dolar Kanada dan Dolar Australia.
Fokus Selanjutnya: Sikap The Fed dan BoC
Dalam beberapa jam ke depan, pasar akan mencermati serangkaian pidato pejabat The Fed yang dijadwalkan berlangsung hari ini. Komentar-komentar tersebut dapat memberikan sinyal lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter menjelang pertemuan Desember.
Sementara itu, di Kanada, perhatian akan tertuju pada Ringkasan Pendapat Dewan Pengatur (Governing Council Summary) terbaru dari Bank of Canada. Dokumen tersebut berpotensi memberikan gambaran tentang bagaimana bank sentral menilai keseimbangan antara inflasi, pertumbuhan, dan ketenagakerjaan—yang pada akhirnya akan memengaruhi arah nilai tukar CAD.
Analis memperkirakan bahwa BoC cenderung mempertahankan suku bunga pada level saat ini, sambil terus memantau perkembangan inflasi dan tren ekonomi global. Jika nada laporan BoC tetap hawkish, maka CAD berpotensi memperpanjang penguatannya terhadap USD.
Analisis Teknis: Level 1,4000 Jadi Kunci Psikologis
Secara teknikal, level 1,4000 menjadi area support penting bagi USD/CAD. Jika harga mampu bertahan di atas level ini, potensi rebound ke 1,4050–1,4100 masih terbuka. Namun, jika tekanan jual meningkat dan harga menembus ke bawah 1,3980, potensi koreksi lanjutan menuju 1,3920 bisa terjadi.
Indikator momentum seperti Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan kecenderungan netral, menandakan pasar sedang dalam fase konsolidasi setelah pergerakan tajam di awal minggu.
Pasangan USD/CAD saat ini berada dalam fase penentuan arah di tengah kombinasi faktor fundamental dan teknikal yang kompleks. Sementara Dolar AS berusaha mempertahankan pijakannya di atas 1,4000, Dolar Kanada terus mendapatkan dukungan dari data ekonomi domestik yang kuat dan kenaikan harga minyak.
Keputusan Kongres AS mengenai RUU pendanaan pemerintah serta sinyal dari pejabat The Fed akan menjadi faktor penentu utama pergerakan USD/CAD dalam waktu dekat.
Jika ketidakpastian politik AS mereda dan data ekonomi mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga, Greenback berisiko kembali melemah, membuka peluang bagi CAD untuk memperpanjang dominasinya. Namun, jika sentimen risiko global memburuk, USD masih berpeluang untuk kembali menarik minat sebagai aset safe haven.
One thought on “USD/CAD Bertahan di Sekitar 1,4000”