Pasangan mata uang USD/CHF melemah di bawah 0,8100 setelah menyentuh level tertinggi tiga bulan. Kebuntuan politik di AS menekan Dolar, sementara Franc Swiss menguat berkat meningkatnya permintaan aset aman di tengah gejolak pasar global.
USD/CHF Koreksi dari Puncak Tiga Bulan, Pasar Waspadai Dampak Shutdown dan Sinyal The Fed
Pasangan USD/CHF kembali tertekan pada perdagangan Rabu (5/11/2025), bergerak di bawah level psikologis 0,8100 setelah sempat menembus puncak tiga bulan di 0,8108 pada sesi sebelumnya.
Mata uang Dolar AS (USD) kehilangan momentum penguatannya setelah reli lima hari berturut-turut, seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown) yang kini memasuki minggu keenam.
Pada sesi Eropa siang ini, USD/CHF diperdagangkan di kisaran 0,8090, turun tipis namun tetap menjaga tren konsolidatif. Investor terlihat menahan diri menjelang data ekonomi penting dan perkembangan terbaru dari Washington.
Kebuntuan Politik AS Tekan Dolar
Kondisi politik di Amerika Serikat terus membayangi pasar keuangan global. Upaya terbaru Senat untuk meloloskan Rancangan Undang-Undang pendanaan sementara kembali gagal untuk ke-14 kalinya pada Selasa malam waktu setempat.
Dengan begitu, kebuntuan anggaran kini resmi menjadi shutdown terpanjang dalam sejarah AS, menciptakan ketidakpastian terhadap stabilitas fiskal dan operasional lembaga pemerintahan federal.
Situasi ini menekan Dolar karena investor menilai ketidakpastian fiskal jangka panjang dapat membebani prospek ekonomi AS. Para pelaku pasar juga mulai mempertanyakan kemampuan pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan dan stabilitas keuangan.
Meski begitu, sebagian analis menilai pelemahan Dolar masih bersifat terbatas. Ketidakpastian politik justru dapat menahan sentimen risiko global, sehingga sebagian pelaku pasar akan tetap menempatkan posisi defensif di aset-aset berbasis USD.
The Fed Tahan Sikap, Dolar Bisa Pulih
Meskipun Dolar AS tengah tertekan, peluang rebound belum sepenuhnya tertutup. Sikap hati-hati Federal Reserve (The Fed) terhadap kebijakan suku bunga masih menjadi faktor penopang bagi Greenback.
Dalam konferensi pers pasca-rapat pekan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa penurunan suku bunga lanjutan pada Desember belum pasti. Ia menambahkan, bank sentral akan mengambil pendekatan “tunggu dan lihat” terhadap perkembangan data inflasi dan tenaga kerja sebelum memutuskan arah kebijakan berikutnya.
Pernyataan Powell ini menegaskan bahwa The Fed masih menahan diri dari pelonggaran moneter agresif, yang berarti impor tekanan terhadap mata uang lain bisa meningkat dalam jangka pendek.
Jika data ekonomi AS tetap solid, Dolar berpotensi kembali menemukan pijakan di kisaran 0,8150 terhadap Franc Swiss.
Franc Swiss Menguat di Tengah Aksi Jual Global
Sementara itu, Franc Swiss (CHF) justru mendapatkan dukungan signifikan karena meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven. Investor global cenderung beralih ke mata uang defensif seperti Franc dan Yen di tengah penurunan harga saham global yang dipicu kekhawatiran terhadap valuasi saham-saham teknologi, khususnya sektor artificial intelligence (AI).
Beberapa CEO bank besar di Wall Street bahkan memperingatkan adanya potensi koreksi besar di pasar saham, memicu gelombang penghindaran risiko (risk-off sentiment) di kalangan investor institusional.
Kondisi ini memperkuat posisi Franc Swiss yang dikenal stabil, terutama di saat ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi meningkat.
Tekanan Inflasi Rendah Tantangan bagi SNB
Meski Franc menguat, Swiss National Bank (SNB) menghadapi dilema kebijakan. Data inflasi Swiss yang dirilis awal pekan ini menunjukkan hasil lebih lemah dari perkiraan, menandakan tekanan disinflasi yang masih berlanjut di perekonomian negara tersebut.
Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa SNB mungkin akan mempertimbangkan kembali kebijakan suku bunga negatif untuk mendorong inflasi mendekati target 2%.
Namun, analis memperingatkan langkah tersebut dapat berisiko melemahkan Franc secara tajam, terutama jika The Fed menahan suku bunga tinggi lebih lama.
SNB berada di posisi yang sulit — di satu sisi perlu menjaga daya saing ekspor, tetapi di sisi lain harus berhati-hati agar tidak kehilangan kredibilitas inflasi yang sudah lama dijaga.
Outlook USD/CHF: Konsolidasi Sebelum Data Penting
Untuk jangka pendek, USD/CHF diperkirakan akan tetap bergerak dalam pola konsolidatif di kisaran 0,8050–0,8150 hingga rilis data ekonomi AS terbaru memberikan arah baru.
Katalis utama dalam waktu dekat mencakup data tenaga kerja ADP, PMI Jasa ISM, serta perkembangan politik di Washington terkait pembahasan anggaran.
Jika ketidakpastian politik berlanjut tanpa solusi konkret, Dolar berpotensi melemah lebih dalam terhadap Franc. Namun, apabila data ekonomi AS mengindikasikan ketahanan sektor tenaga kerja dan konsumsi, pasangan ini bisa kembali menguat menembus area 0,8150.
Perdagangan USD/CHF mencerminkan dinamika pasar global yang sensitif terhadap kombinasi faktor politik, kebijakan moneter, dan sentimen risiko.
Kebuntuan anggaran di AS telah menekan Dolar, sementara Franc Swiss menikmati aliran modal dari investor yang mencari perlindungan.
Namun, dengan The Fed masih mempertahankan sikap hati-hati dan SNB menghadapi tantangan inflasi rendah, fase konsolidasi diperkirakan akan mendominasi dalam waktu dekat, sebelum arah tren jangka menengah menjadi lebih jelas