Dolar AS Terpuruk Gara-Gara Lapangan Kerja Amerika Amburadul

Dolar Amerika Serikat kembali merasakan tekanan berat di pasar global. Kali ini, pelaku pasar sedang cemas dengan kondisi ekonomi Paman…
1 Min Read 0 19

Dolar Amerika Serikat kembali merasakan tekanan berat di pasar global. Kali ini, pelaku pasar sedang cemas dengan kondisi ekonomi Paman Sam yang tampak mulai goyang.

Indeks Dolar Anjlok di Tengah Kekhawatiran Ekonomi

Indeks Dolar AS (DXY) yang jadi ukuran kekuatan Greenback terhadap enam mata uang utama, langsung anjlok 0,15% ke 97,60 saat perdagangan Eropa dibuka Senin kemarin. Wajar saja sih, soalnya data ketenagakerjaan Paman Sam yang baru rilis benar-benar bikin geleng-geleng kepala. Bayangkan, dari ekspektasi 75 ribu lapangan kerja baru, ekonomi AS Agustus lalu cuma bisa nyerap 22 ribu orang! Ini catatan terburuk sejak Januari 2021, lho. Otomatis, tingkat pengangguran juga ikutan naik dari 4,2% ke 4,3%.

The Fed Diprediksi Bakal Turun Tangan dengan Pemangkasan Suku Bunga Besar-besaran

Angka-angka jelek ini sontak memicu spekulasi liar di pasar. Banyak yang menduga The Fed bakal turun tangan dengan pemangkasan suku bunga yang lebih dalam dari biasanya. Menurut CME FedWatch Tool, para trader bahkan nggak segan bertaruh ada peluang 10% The Fed bakal potong suku bunga 50 basis poin sekaligus – dua kali lipat dari potongan normal 25 basis poin!

Kalau ini kejadian, suku bunga acuan AS bisa anjlok ke kisaran 3,75%-4,00%. Sebelum laporan NFP keluar, pasar yakin 100% pemotongan 25 basis poin sudah di tangan. Tapi sekarang? Mereka mulai melirik opsi yang lebih ‘brutal’.

Sinyal Bahaya dari Pasar Tenaga Kerja

Yang bikin investor makin sport jantung adalah tanda-tanda keretakan serius di pasar kerja AS. Angka penambahan 22 ribu pekerja itu jauh banget dari harapan, dan jelas menunjukkan kalau dampak kebijakan tarif Trump mulai memukul sektor riil.

“Ini bukan cuma sekadar angka-angka di kertas,” kata seorang analis pasar, “ini potret nyata ekonomi Amerika yang mulai oleng akibat perang dagang yang tiada akhir.”

Fokus Beralih ke Data Inflasi Pekan Ini

Jadi, minggu ini, semua mata bakal tertuju pada satu tanggal penting: Kamis mendatang, saat data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk Agustus dirilis. Angka ini bakal jadi penentu buat kita semua, seberapa dalam sih dampak kebijakan tarif Trump ke harga-harga di Amerika.

Investor penasaran, apakah perang dagang ini bikin inflasi melonjak atau malah sebaliknya? Hasilnya nanti, siap-siap, bakal sangat menentukan langkah The Fed ke depannya.

Analisis Teknis: DXY di Persimpangan Jalan

Dari kacamata teknis, Indeks Dolar lagi ngos-ngosan mempertahankan support pentingnya di 97,45, level terendah Jumat lalu. Posisi ini krusial banget, karena bisa jadi penentu kemana DXY akan melangkah selanjutnya. Garis Simple Moving Average (SMA) 100 hari di 98,67 masih kokoh jadi ‘tembok’ yang susah ditembus DXY ke atas. Sementara itu, indikator RSI 14 hari yang bergerak di antara 40,00-60,00 cuma nunjukkin kalau para trader masih bingung mau ‘gas’ atau ‘rem’.

Skenario Bearish: Terjun ke Jurang Waspada! Kalau 97,45 sampai jebol, siap-siap saja DXY bisa terjun bebas ke 96,38, titik terendah dalam tiga tahun terakhir. Dan jangan kaget kalau penurunannya berlanjut sampai ke 93,28, level terendah Oktober 2021 – angka yang pasti bikin ‘bull’ Dolar gemetaran.

Skenario Bullish: Bangkit dari Keterpurukan Tapi tunggu dulu, Dolar belum mau menyerah. Kalau berhasil menerobos level 98,45 (tertinggi 3 September), DXY bisa melaju kencang ke 99,42 (tertinggi 23 Juli), bahkan berpotensi menyentuh angka psikologis 100,00!

Grafik Harian Indeks Dolar AS

Dolar AS Terpuruk Gara-Gara Lapangan Kerja Amerika Amburadul

Peter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *