Pasangan EUR/USD menguat di atas 1,1600 setelah empat hari penurunan, didorong oleh pelemahan Dolar AS akibat ancaman tarif baru Trump terhadap Tiongkok. Sementara itu, Macron menunjuk kembali Lecornu sebagai PM untuk meredakan kekacauan politik di Prancis.
EUR/USD Bangkit Setelah Empat Hari Penurunan
Pasangan mata uang EUR/USD memulai akhir pekan dengan nada positif setelah empat sesi berturut-turut mengalami penurunan. Pada perdagangan Jumat, pasangan ini naik di atas 1,1600, didorong oleh melemahnya Dolar AS yang terpukul akibat meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di kisaran 1,1606, naik sekitar 0,37%. Kenaikan ini menandai perbaikan signifikan setelah penurunan tajam minggu sebelumnya, meskipun investor tetap berhati-hati terhadap kondisi fundamental di Eropa yang masih lemah.
Trump Ancam Tarif Baru, Dolar AS Langsung Tertekan
Tekanan terhadap Dolar AS muncul setelah mantan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan keras terkait kebijakan perdagangan. Ia memperingatkan bahwa akan ada “peningkatan tarif besar” terhadap Tiongkok, sebagai respons terhadap langkah Beijing yang baru-baru ini memperketat kontrol ekspor mineral tanah jarang (rare earth minerals).
Pernyataan tersebut memicu aksi jual Dolar AS, karena pelaku pasar khawatir kebijakan tarif baru dapat memperburuk perang dagang AS–Tiongkok dan memperlambat pemulihan ekonomi global. Ketegangan geopolitik ini kembali menekan indeks Dolar AS (DXY), yang turun sebesar 0,52% menjadi 98,87.
Kondisi ini menjadi katalis positif bagi Euro, karena investor beralih ke mata uang Eropa sebagai alternatif sementara di tengah meningkatnya ketidakpastian terhadap aset berbasis Dolar.
Macron Tunjuk Kembali Lecornu, Politik Prancis Mulai Stabil
Dari sisi Eropa, sentimen terhadap Euro mendapat dukungan tambahan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi mengangkat kembali Sébastien Lecornu sebagai Perdana Menteri. Keputusan ini datang hanya beberapa hari setelah Lecornu mengundurkan diri dari jabatannya, menyebabkan ketidakstabilan politik di Paris.
Dalam pernyataannya melalui X (Twitter), Lecornu menyatakan komitmennya untuk “menyelesaikan anggaran nasional sebelum akhir tahun dan mengembalikan stabilitas politik demi kepentingan rakyat Prancis.”
Langkah ini dianggap sebagai sinyal positif bagi pasar, karena menunjukkan upaya pemerintah untuk mengakhiri krisis politik yang sempat mengguncang kepercayaan investor terhadap perekonomian Prancis dan Zona Euro secara keseluruhan.
Data Ekonomi Zona Euro Masih Lemah
Meskipun Euro berhasil menguat, data fundamental dari Zona Euro (EZ) masih menunjukkan tanda-tanda kelemahan. Inflasi dan pertumbuhan industri di beberapa negara anggota utama, seperti Jerman dan Italia, masih di bawah ekspektasi, sehingga membatasi potensi kenaikan lebih lanjut bagi mata uang tunggal Eropa.
Investor juga tetap berhati-hati karena penutupan sebagian pemerintahan di AS (government shutdown) dapat memengaruhi data ekonomi global dan memperbesar volatilitas di pasar forex.
Data AS: Sentimen Konsumen Stabil di Tengah Ketidakpastian
Dari sisi Amerika Serikat, data dari University of Michigan (UoM) menunjukkan bahwa sentimen konsumen tetap stabil di bulan Oktober. Indeks hanya turun tipis dari 55,1 menjadi 55, sedikit lebih baik dari perkiraan pasar.
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa ekspektasi inflasi jangka pendek turun dari 4,7% menjadi 4,6%, sementara ekspektasi lima tahun tetap di 3,7%. Namun, konsumen Amerika masih pesimis terhadap kondisi keuangan pribadi dan prospek pembelian barang tahan lama.
Sementara itu, Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, menegaskan bahwa mandat ganda The Fed masih menghadapi tekanan berat. Ia mengakui bahwa kebijakan moneter saat ini berada di kisaran “moderat restriktif hingga netral,” namun menilai kondisi keuangan secara keseluruhan masih terlalu longgar untuk menurunkan inflasi secara cepat.
Pasar uang kini memperkirakan peluang 94% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya tanggal 29 Oktober, menurut data Prime Market Terminal.
Analisis Teknis: EUR/USD Kembali di Atas 1,1600, Momentum Pulih
Secara teknikal, pasangan EUR/USD mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah empat hari berada di zona negatif.
Harga berhasil menembus kembali level 1,1600, meskipun masih bergerak di bawah Simple Moving Average (SMA) 100-hari di 1,1633.
Relative Strength Index (RSI) mendekati area netral di 50, menandakan bahwa tekanan jual mulai berkurang dan potensi konsolidasi jangka pendek meningkat.
-
Support utama: 1,1550 dan 1,1500
-
Resistance terdekat: 1,1650 dan 1,1700
Jika harga mampu menembus 1,1700, potensi penguatan bisa berlanjut menuju 1,1800–1,1830, yaitu level tertinggi sejak awal Juli.
Euro Bangkit, Tapi Tantangan Belum Usai
Kenaikan EUR/USD di atas 1,1600 menandakan adanya pemulihan teknikal jangka pendek, terutama berkat pelemahan Dolar AS akibat faktor eksternal seperti ancaman tarif baru Trump terhadap Tiongkok.
Namun, prospek Euro masih dibayangi oleh data ekonomi Zona Euro yang lemah, ketidakpastian politik di Prancis, dan arah kebijakan The Fed menjelang akhir bulan.
Selama ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi global masih berlangsung, volatilitas tinggi di pasar forex kemungkinan akan tetap mendominasi, dengan EUR/USD berpotensi bergerak dalam kisaran sempit sambil menunggu katalis baru.