Data opsi valas (Forex options) yang kedaluwarsa untuk NY Cut pada 15 Oktober 2025 menunjukkan posisi terbesar di pasangan EUR/USD pada level 1,1600 senilai US$4,1 miliar. Pergerakan ini menandakan potensi volatilitas tinggi di pasar menjelang rilis data ekonomi utama AS dan Eropa.
Opsi Valas 15 Oktober 2025: Pasar Bersiap Hadapi Volatilitas Tinggi
Pasar valuta asing (forex) kembali menyoroti data opsi valas yang akan kedaluwarsa (options expiry) pada sesi New York Cut (NY Cut), Rabu, 15 Oktober 2025 pukul 10:00 waktu setempat. Berdasarkan laporan terbaru Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC), total nilai kontrak yang jatuh tempo menunjukkan posisi besar pada beberapa pasangan utama, dengan EUR/USD menjadi fokus utama pelaku pasar.
Posisi besar pada opsi valas sering kali memengaruhi arah pergerakan harga spot menjelang waktu kedaluwarsa. Karena itu, informasi ini menjadi perhatian penting bagi trader institusional maupun ritel yang ingin memprediksi potensi fluktuasi harga jangka pendek.
EUR/USD Mendominasi Pasar: Level 1,1600 Jadi Titik Kritis
Pasangan EUR/USD mencatat kontrak opsi dengan nominal terbesar, yakni sekitar US$4,1 miliar yang akan kedaluwarsa di level 1,1600.
Selain itu, terdapat beberapa posisi signifikan lain di level:
* 1,1450: senilai 1,1 miliar euro
* 1,1760: senilai 1,1 miliar euro
* 1,1800: senilai 2,3 miliar euro
* 1,1825: senilai 1,2 miliar euro
Besarnya posisi di sekitar kisaran 1,16–1,18 menunjukkan bahwa trader besar masih mempertahankan eksposur di area resistance teknikal. Hal ini berpotensi menciptakan pergerakan harga yang tajam (spike) menjelang dan sesaat setelah waktu kedaluwarsa.
Secara fundamental, Euro tengah menghadapi tekanan dari ketidakpastian politik di Prancis serta ekspektasi dovish dari Bank Sentral Eropa (ECB). Di sisi lain, Dolar AS (USD) melemah setelah ekspektasi pasar meningkat terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed. Kombinasi faktor-faktor ini dapat memperbesar volatilitas di pasangan EUR/USD dalam beberapa sesi mendatang.
GBP/USD: Aktivitas Terbatas di Tengah Tekanan Ekonomi Inggris
Untuk pasangan GBP/USD, terdapat posisi opsi senilai 823 juta pound sterling yang akan kedaluwarsa di level 1,3500.
Nilai ini relatif kecil dibandingkan dengan pasangan utama lainnya, namun tetap penting mengingat pasar Inggris sedang menghadapi tekanan dari kenaikan tingkat pengangguran dan perlambatan pertumbuhan upah, yang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Bank of England (BoE).
Kondisi makroekonomi Inggris yang melemah cenderung membatasi penguatan pound sterling, sementara dolar AS yang juga tertekan oleh kebijakan dovish The Fed menambah ketidakpastian arah pergerakan GBP/USD menjelang rilis data inflasi Inggris minggu ini.
USD/JPY: Tekanan di Level Psikologis 150,00 dan 151,50
Pasangan USD/JPY menampilkan dua titik penting dalam data opsi, yakni:
* 150,00: senilai US$1,2 miliar
* 151,50: senilai US$1,2 miliar
Kedua level ini memiliki arti penting bagi trader karena 150,00 adalah level psikologis utama yang sering kali memicu intervensi verbal dari otoritas Jepang.
Jika yen melemah melewati batas ini, Bank of Japan (BoJ) mungkin kembali memberi sinyal pengetatan atau melakukan langkah intervensi untuk menahan depresiasi yen yang berlebihan.
Sementara itu, prospek kebijakan moneter Jepang yang tetap ultra-longgar dan melemahnya imbal hasil obligasi AS menjadi kombinasi yang bisa memperlebar rentang pergerakan USD/JPY menjelang expiry.
USD/CHF dan AUD/USD: Posisi Opsi Menandakan Potensi Koreksi
Pasangan USD/CHF menunjukkan posisi kedaluwarsa senilai US$734 juta di level 0,8085. Meskipun volumenya tidak sebesar pasangan utama lain, posisi ini tetap berpotensi memengaruhi volatilitas jangka pendek, terutama jika dolar AS terus melemah.
Sementara itu, pasangan AUD/USD mencatat dua posisi penting:
* 0,6390: senilai 780 juta dolar Australia
* 0,6550: senilai 746 juta dolar Australia
Kedua level tersebut menandai area support dan resistance utama bagi dolar Australia. Dengan pasar global tengah diwarnai kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi Tiongkok—mitra dagang utama Australia—pergerakan AUD/USD akan sangat dipengaruhi oleh sentimen risiko dan dinamika pasar komoditas.
Apa Arti Data Opsi Valas Ini bagi Trader?
Data FX options expiry sering kali digunakan oleh trader profesional untuk memprediksi area magnet harga (price magnet zones) — yaitu level-level di mana harga spot cenderung tertahan atau berbalik arah menjelang waktu kedaluwarsa kontrak.
Level-level besar seperti EUR/USD 1,1600 atau USD/JPY 150,00 berpotensi menjadi titik tarik harga dalam jangka pendek. Trader ritel dapat memanfaatkan informasi ini untuk mengatur strategi entry dan exit dengan lebih hati-hati, terutama menjelang waktu expiry NY Cut (pukul 10:00 ET).
Pasar Bersiap Hadapi Dinamika Baru
Opsi valas yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2025 menunjukkan potensi pergerakan besar di pasangan EUR/USD dan USD/JPY, dua pasangan yang memiliki posisi kontrak terbesar.
Dengan kombinasi kebijakan dovish The Fed, ketegangan politik di Eropa, dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global, volatilitas di pasr forex diperkirakan tetap tinggi dalam beberapa hari mendatang.
Trader disarankan untuk tetap memperhatikan zona opsi besar dan rilis data ekonomi utama, termasuk inflasi AS dan keputusan suku bunga ECB, sebagai katalis berikutnya yang bisa menentukan arah pasar.