Menkeu Inggris Rachel Reeves Janjikan Anggaran untuk Menurunkan Inflasi dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves menegaskan fokus pada penurunan inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam anggaran baru. Ia mengkritik kebijakan penghematan…
1 Min Read 0 11

Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves menegaskan fokus pada penurunan inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam anggaran baru. Ia mengkritik kebijakan penghematan era Tory yang melemahkan produktivitas Inggris, sambil berjanji melindungi keluarga dan mendorong inovasi bisnis.

Rachel Reeves Tegaskan Fokus pada Inflasi dan Pertumbuhan: Inggris Siapkan Anggaran Strategis untuk Stabilitas Ekonomi

Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, menyampaikan komitmen kuat untuk memprioritaskan penurunan inflasi dan pemulihan ekonomi dalam rancangan anggaran berikutnya. Dalam pernyataan selama sesi perdagangan Eropa, Reeves menyoroti meningkatnya biaya pinjaman sebagai salah satu tantangan utama yang dihadapi perekonomian Inggris saat ini.

Reeves menegaskan bahwa inflasi masih turun terlalu lambat, dan proses menuju stabilitas harga membutuhkan kebijakan fiskal yang hati-hati dan berorientasi jangka panjang. Ia berjanji untuk membuat “keputusan-keputusan sulit namun perlu” guna memperkuat fondasi ekonomi nasional.

“Saya akan membuat pilihan yang diperlukan untuk memberikan fondasi yang kuat bagi perekonomian ini. Inflasi telah terlalu lambat untuk turun,” tegas Reeves, Selasa (4/11/2025).

Inflasi Masih Jadi Tantangan Utama

Inggris tengah berjuang menghadapi tekanan inflasi yang bertahan lebih lama dari perkiraan. Meskipun Bank of England (BoE) telah mempertahankan suku bunga pada level tinggi selama beberapa bulan terakhir, penurunan harga-harga konsumen berjalan lebih lambat dibandingkan dengan negara maju lainnya di Eropa.

Reeves mengakui bahwa pemerintah Inggris lebih terekspos terhadap kenaikan biaya pinjaman global, terutama akibat meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah dan melemahnya kinerja produktivitas nasional.

“Inggris secara khusus terekspos pada meningkatnya biaya pinjaman. Biaya pinjaman pemerintah telah meningkat di seluruh dunia,” ujarnya.

Kondisi ini membuat pengelolaan fiskal menjadi semakin rumit. Dengan utang publik Inggris yang sudah mencapai lebih dari 97% dari PDB, ruang gerak anggaran menjadi terbatas. Karena itu, fokus Reeves akan tertuju pada pengendalian inflasi tanpa menambah beban fiskal secara berlebihan.

Kritik Terhadap Kebijakan Era Tory

Dalam pidatonya, Reeves juga melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan penghematan (austerity) yang diterapkan selama pemerintahan Partai Konservatif atau Tory sebelumnya. Ia menyebut kebijakan tersebut telah menekan produktivitas nasional dan memperlambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

“Kebijakan penghematan era Tory memberikan pukulan telak bagi perekonomian Inggris. Penghematan adalah kesalahan masa lalu,” ujar Reeves.

Menurutnya, pemotongan belanja publik yang agresif pada dekade sebelumnya telah menyebabkan penurunan investasi di bidang infrastruktur, inovasi, dan sektor produktif lainnya. Dalam anggaran barunya, Reeves bertekad membalikkan tren tersebut dengan anggaran yang pro-pertumbuhan dan pro-bisnis.

Fokus Anggaran Baru: Turunkan Inflasi, Dorong Inovasi

Rachel Reeves menjelaskan bahwa anggaran baru Inggris akan berfokus pada tiga hal utama:

1.Menurunkan inflasi secara berkelanjutan,

2.Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan reformasi industri,

3.Melindungi kesejahteraan keluarga dari tekanan biaya hidup.

Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi akan menjadi prioritas utama, bahkan jika harus memangkas pemborosan anggaran dan menunda sebagian program non-strategis.

“Keputusan anggaran akan difokuskan pada penurunan inflasi. Dalam anggaran, saya akan memberantas pemborosan di mana pun saya menemukannya,” tegasnya.

Selain itu, Reeves menambahkan bahwa pemerintah akan mempercepat perencanaan pembangunan, memperkuat strategi industri nasional, dan mereformasi regulasi agar lebih ramah terhadap investasi dan inovasi.

“Kami akan melangkah lebih jauh dan lebih cepat dalam perencanaan, strategi industri, dan reformasi regulasi,” tambahnya.

Perlindungan bagi Keluarga dan Dunia Usaha

Selain kebijakan makro, Reeves menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan sosial. Ia menegaskan bahwa kebijakan pajak dan pengeluaran akan disusun dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat luas.

“Saat saya mengambil keputusan tentang pajak dan pengeluaran, saya akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi keluarga,” katanya.

Langkah ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat di tengah tingginya harga energi dan bahan pangan, sekaligus mendukung pelaku usaha kecil agar tetap produktif di tengah ketidakpastian global.

Reaksi Pasar: Pound Sterling Tertekan

Di sisi pasar keuangan, reaksi terhadap pidato Reeves relatif negatif. Pound sterling terpantau melemah terhadap dolar AS, seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa kebijakan fiskal ketat akan menahan ekspansi ekonomi dalam jangka pendek.

Pada saat berita ini ditulis, GBP/USD turun 0,26% ke kisaran 1,3100, menyentuh level terendah dalam lebih dari enam bulan terakhir. Tekanan terhadap pound juga diperparah oleh penguatan dolar AS yang didukung oleh data ekonomi positif dari Amerika Serikat.

Analis memperkirakan bahwa pasar akan tetap berhati-hati menantikan rincian anggaran yang dijanjikan Reeves, terutama mengenai arah kebijakan pajak dan rencana pembiayaan defisit.

Anggaran Reeves Diharapkan Jadi Titik Balik Ekonomi Inggris

Pidato Rachel Reeves menandai pergeseran strategi ekonomi Inggris menuju pendekatan yang lebih pragmatis — menggabungkan disiplin fiskal dengan kebijakan pro-pertumbuhan. Dengan menempatkan inflasi sebagai prioritas utama, pemerintah berharap dapat menstabilkan ekonomi tanpa mengorbankan momentum inovasi dan investasi.

Namun, tantangan besar tetap ada: biaya pinjaman yang tinggi, lemahnya produktivitas, dan ketergantungan terhadap pembiayaan eksternal masih membayangi prospek jangka menengah. Bagi pelaku pasar, rancangan anggaran mendatang akan menjadi ujian nyata atas komitmen Reeves dalam menyeimbangkan stabilitas fiskal dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Inggris.

Team

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *